Minggu, 03 November 2019

Kominfo Buka Pendidikan Digital Talent Scholarship Gratis

Kominfo Membuka Pendidikan Digital Talenta Scholarship Gratis

Jakarta - Kementerian Komunikasi serta Informatika (Kominfo) dalam tempo dekat akan mengeluarkan program “Digital Talenta Scholarship”. “Pelatihan ini tidak fokus membuat engineer, tetapi teknisi yang siap kerja langsung di industri digital,” kata Menteri Komunikasi Serta Informatika Rudiantara, sesudah isi Orasi Ilmiah dalam Dies Natalis Kampus Padjadjaran ke-61, di Bandung, Selasa, 18 September 2018.

Simak juga: Kementerian Kominfo Masih Teruskan Iklan Jokowi di Bioskop

Rudiantara menjelaskan, kementeriannya menggandeng beberapa perusahaan tehnologi global untuk membuat kurikulumnya. “Silabusnya disediakan oleh global tech, seperti Sysco, Google, Microsoft, sebab mereka terkadang kesusahan cari teknisi di Indonesia untuk implementasi. Katakanlah ‘router’, (cari tenaga) yang ‘certified’ sulit. Terkadang harus import. Import mahal. Masak orang bule , bule , orang asing ,” katanya.

Perusahaan tehnologi global itu bersedia turut urunan mendanai program pendidikan itu.“Pendanaannya patungan. Ada pemerintah, dan juga perusahaan yang tech company itumereka ‘chip-in’ (turut mengongkosi) tidak hanya silabus, selanjutnya kurikulumnya,” kata Rudiantara.

Penerapan program pendidikannya pelatihan singkat tanpa ada gelar itu bekerja bersama dengan 5 perguruan tinggi negeri yaitu UI, ITB, UGM, ITS, dan Unpad. Peserta menyengaja dijaring lulusan SMK informatika, D3, dan lulusan S1. Bagian kecil dibukauntuk PNS, dan pegiat industri. “Tidak ada yang berbayar. Serta dikasih uang transport kelak,” kata Rudiantara.

Rudiantara menjelaskan, peserta yang lulus pendidikan program ini akan mengantungi sertifikasi yang diinginkan akan mempermudah peserta cari pekerjaan. “Tahun ini kita mulai dengan seribu orang sebab telah mendekati akhir tahun. Tahun kedepan sasaran kita 20 ribu orang,” katanya.

Program ini akan diadakan bertepatan di lima perguruan tinggi. Di UI serta ITB akan mengadakan training bagian Cybersecurity serta Cloud Computing. Sesaat di UGM dan ITS untuk bagian Big Data serta Artificial Inteligence. Sesaat spesial Unpad untuk training Digital Bussiness.

Rektor Kampus Padjadajaran, Tri Hanggono Achmad menjelaskan, kampusnya menyengaja pilih turut masuk dengan buka program pendidikan tanpa ada gelar bersama dengan Kominfo untuk bagian Digital Bussiness. “Kebutuhan ‘human-capital’ untuk usaha digital kan luas. Karena itu Kominfo membuat program kerja sama juga dengan 5 kampus barusan. Semasing punyai kekhususan. Unpad untuk ‘scholarship digital talent’ itu spesial usaha digitalnya,” katanya.

Tri menjelaskan, dalam step pertamanya sasaran seribuan peserta itu dibagi rata pada semasing perguruan tinggi. Walau demikian banyaknya dapat ditambah bila sangat mungkin buka kelas jarak jauh lewat online. “Di tengah jalan saat sangat mungkin sebab modifikasi tehnologi, dapat bertambah bukan sekedar 200 orang,” katanya.

Tri menjelaskan, kampusnya mulai tahun ini telah buka program studi reguler Usaha Digital. Prodi itu menyengaja dibuka untuk memberi respon rintangan Presiden Joko Widodo waktu ada dalam Dies Natalis universitas Unpad tahun kemarin untuk buka jurusan ikuti perubahan jaman modern. “Kita tanggapan chalengenge-nya dengan buka prodi Usaha Digital. Tahun ajaran ini telah dibuka. Mengagumkan pendaftarnya, kompetitifnesnya mengagumkan,” katanya waktu mengikuti Menteri Kominfo Rudiantara.

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar